Friday 13 September 2013

Future Engineering : Ulasan Understanding Cyberworld 2020

Ulasan film Understanding Cyberworld: 2020

Film Understanding Cyberworld : 2020 dibuat tahun 2000, yang berarti sudah sekitar 13 tahun yang lalu. Para profesor berandai-andai tentang bagaimana teknologi yang ada 20 tahun ke depan. Menurut saya, pendapat yang dikemukakan para profesor di film ini tidak dapat direalisasi semua. Walaupun begitu, ada contoh-contoh teknologi yang sekarang sudah ada. Salah satunya adalah Google Glass, teknologi kacamata pintar. Dalam film, disebutkan di masa depan akan ada kacamata yang canggih, termasuk mendeteksi lokasi penggunanya. Hal itu tentu adalah sesuatu yang dapat dilakukan si kacamata pintar. Microsoft Kinect, juga merupakan teknologi yang bisa dikatakan mirip dengan pendapat profesor di film ini. Kinect menggunakan sensor gerak tubuh pengguna untuk bermain game. Saya yakin teknologi-teknologi canggih lain yang dibicarakan para profesor akan bisa terealisasi, walaupun bukan di tahun 2020.

Salah satu poin menarik yang ada di film ini adalah tentang bayi di masa depan. Pasangan suami istri dapat menentukan bagaimana fisik dan kecerdasan bayi yang akan menjadi anak mereka. Ditinjau dari sudut pandang agama, seharusnya bayi yang akan dilahirkan adalah sesuai dengan kehendak Tuhan, bukan manusia. Manusia hendaknya bersyukur akan apa yang diberikan Tuhan kepadanya, termasuk anak mereka.

Teknologi di film ini tentu akan banyak manfaatnya bagi masyarakat di masa depan. Manusia tidak perlu lagi mengerjakan pekerjaan-pekerjaan kasar, misalnya. Informasi juga sangat cepat didapatkan dengan teknologi yang ada. Komunikasi jauh menjadi lebih efektif, karena karyawan tidak harus selalu bertemu langsung dalam rapat perusahaan dengan teknologi video conference. Pengeluaran manusia juga akan berkurang dengan teknologi-teknologi yang praktis.

Selain manfaat, tentu setiap hal akan ada dampak negatifnya. Pertama, berkurangnya tenaga kerja karena otomatisasi kantor atau rumah. Pekerja kasar akan mulai dikurangi karena biayanya lebih mahal tetapi pekerjaannya kurang maksimal dibanding dengan mesin/robot. Kedua, manusia akan semakin malas bergerak. Mereka dapat bekerja, belajar bahkan keliling dunia tetapi badannya masih tetap berada di rumah. Ketiga, manusia akan sangat ketergantungan dengan alat-alat elektronik. Ketergantungan ini sekarang mulai terasa. Bagaimana perasaan anda 1 hari saja tanpa gadget (laptop/tablet/handphone/sejenisnya)? Tentu sangat berat rasanya.

Kesimpulannya, secara garis besar cyberworld merupakan hal yang baik bagi peradaban manusia. Cyberworld dapat mempermudah aktivitas manusia namun harus ditanggapi dengan bijak. Sebagai pengguna yang baik, haruslah kita menyortir teknologi yang pantas ataupun tidak pantas kita gunakan. Siap tidak siap akan ada saatnya kita memasuki era cyberworld beberapa masa yang akan datang.

Nama: Bimo Aryo Tyasono
NIM: 16513308

No comments:

Post a Comment